SKENARIO Pembuatan sebuah film harus direncanakan sematang mungkin. Salah satu bagian dari produksi film yang terpenting adalah penulisan skenario. Skenario termasuk unsur yang dibutuhkan paling awal sebagai rancangan membuat film. Ketika sebuah skenario telah selesai, maka sebenarnya film telah selesai dibuat pula dalam bentuk tertulis. LANGKAH-LANGKAH MENULIS SKENARIO : a) Menentukan Ide Cerita Langkah pertama menulis scenario adalah mengetahui ide cerita terlebih dahulu. Ide cerita yang ada di kepala sebaiknya langsung dituangkan kedalam tulisan. Cukup ke dalam satu kalimat. Contohnya: tentang seorang pemuda yang jatuh cinta kepada wanita yang tak pernah bisa ia ajak bicara, atau tentang seorang jagoan yang diutus kebumi untuk menumpas kejahatan. b) Menentukan Cerita Dasar Ide cerita yang cuma satu kalimat harus dikembangkan kedalam cerita dasar (basic story), yang isinya tidak lebih dari satu halaman folio dengan spasi satu setengah dan font times new roman ukuran 12. Jangan malu-malu untuk menulis akhir dari cerita yang dibuat, jangan disimpan-simpan sendiri atau untuk membuat surprise orang. Tidak ada orang yang bisa anda kejutkan dalam proses penulisan skenario. c) Menentukan Karakter Tokoh Dalam skenario yang akan kita buat, akan muncul tokoh-tokoh. Kita harus membuat dan mengenalinya lebih dalam. Gunanya banyak. Kita akan tahu bagaimana tokoh tersebut berdialog, berpikir dan bertindak. Untuk mengembangkan karakter tokoh, kita bisa melakukannya dengan memberikan data mengenai karakter tokoh yanga akan kita buat. Contoh perincian karakter: Sinta, cewek SMA usia 18 tahun, tidak terlalu pintar. Tatap matanya genit, murah senyum, rambutnya yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang cewek glamour yang selalu tampil seksi. Hobi jalan-jalan dan shopping. Tinggal di sebuah komplek perumahan elit. Orang tua sangat sibuk, jarang di rumah. d) Menentukan Setting Tempat/Lokasi Untuk membuat adegan, kita harus menentukan set dan lokasi (tempat adegan berlangsung) terlebih dahulu. Ini akan memudahkan kita untuk menentukan adegan. Sedang apa, posisinya dimana, dari mana, menuju kemana, melihat apa atau memandang ke arah mana. e) Plot Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam menulis skenario sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen. Dengan adanya plot yang disusun terlebih dahulu akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario. Bentuk plot secara sederhana adalah sebagai berikut : Babak I : Pada liburan kenaikan kelas dua, Sinta mengadakan party di rumahnya. Pesta usai dan teman-teman pulang. Karena dalam keadaan mabuk, Sinta menerima ajakan Andre, teman sekelasnya yang masih disitu, untuk bersetubuh. Sinta hamil. Untunglah Andre mau bertanggung jawab. Kelas dua SMA mereka resmi jadi suami istri dan beranak satu. Babak II : Mereka masih labil. Menyelesaikan masalah dengan emosi. Sinta menuduh Andre selingkuh dengan Ratna, teman satu tim Andre di eskul basket. Andre tak terima, dia juga menuduh Sinta main belakang dengan Renald, kakak kelas mereka. Pertengkaran mewarnai hari-hari. Babak III : Suatu hari ketika mereka bertengkar hebat, anak mereka yang masih belum genap setahun menagis keras. Minta susu. Sementara susu habis. Uang mereka juga tipis. Pada akhirnya mereka berjuang bersama untuk membelikan susu anaknya. Di tengah perjuangan membelikan susu, mereka sadar bahwa bertengkar terus tak ada guna. Ada anak mereka yang harus dipikirkan. Happy ending. f) Outline Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi bisa dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot. Contoh outline adalah sebagai berikut : 1. Di Rumah Sinta : 1.1. Sinta berjoged bersama teman-temannnya, mengikuti dentuman house music, 1.2. Sinta dan Andre saling curi-curi pandang, 1.3. Karena kebanyakan minum Sinta mabuk, party hampir usai, 1.4. Teman-teman sinta pulang, Andre terlihat enggan pulang, 1.5. Andre menyusul Sinta yang menuju kamar tidur, dst. g) Scene Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. Scene heading umumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan waktu adegan. INT singkatan dari interior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan. sedangkan EXT singkatan dari exterior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan. Adapun bentuk scene heading adalah sebagai berikut : 1. INT. RUMAH SINTA – MALAM h) Action Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau adegan yang merupakan penjabaran dari outline yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk Scene 1 dapat ditulis sebagai berikut : INT. RUMAH SINTA – MALAM Sinta berjoged bersama teman-temannya mengikuti dentuman house music. i) Dialog Dan Parenthethical Dialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam adegan. Sedangkan parenthetical adalah pentunjuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan oleh karakter dalam mengucapkan dialog. Contoh dialog dan parenthetical adalah sebagai berikut: Sinta dengan tank top dan rok mininya begitu enerjik berjoged bersama teman-temannya. Kedua tangannya diangkat ke atas dan berputar-putar mengikuti dentuman musik. Sementara kepalanya mengangguk-angguk. SINTA (V.O) Hidup ini harus dirayakan. Harus berpesta. Aku tak pernah tahu, kenapa orang-orang masih punya alasan untuk bersedih. Bukankah hidup ini sudah susah? Kenapa pula hati selalu diliputi sedih, takut, bimbang, kecewa, ah bullshit! Bersenang-senang lah, berpesta lah! j) Menggunakan Aturan Baku Dalam menulis skenario terdapat beberapa aturan baku, di antaranya: 1. Font Courier New, Calibri, Times News Roman 2. Ukuran/size 12. 3. Spasi satu (1). Bukan satu setengah, bukan dua Ketiga format dasar di atas ada hubungannya dengan durasi film. Secara internasional sudah diakui bahwa dengan font courier new, size 12 dan spasi 1, maka satu halaman skenario sama dengan satu menit film. 120 halaman skenario = 120 menit film, atau dua jam. KEUNTUNGAN MENJADI PENULIS SKENARIO: Jam kerjanya terserah kita.. ^_^ Tempat kerjanya dimane aje, mo di mol kek, mo di rumah kek, mo di toilet kek... J Bayarannya tinggi!!! Buat kategori pemula aja, satu script bisa dapet 500ribu!!! Udah gitu, kalo udah jadi penulis senior, bisa 5 juta mpe 10 juta per naskah per episode... Nggak perlu panas-panas ikut syuting. Lo kasi aja scriptnya ke produser, mereka yang jalan ….. Hehehehe Nggak perlu bikin kata-kata pake bahasa puitis!! Enak banget!!! ^_^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
jam digital
2. Langkah ke 2, letakin script berikut dimana Jam Digital mau di letakin:
jam digital
2. Langkah ke 2, letakin script berikut dimana Jam Digital mau di letakin:
0 komentar:
Posting Komentar