0 komentar

Daftar isi

0 komentar

Materi Skenario

SKENARIO Pembuatan sebuah film harus direncanakan sematang mungkin. Salah satu bagian dari produksi film yang terpenting adalah penulisan skenario. Skenario termasuk unsur yang dibutuhkan paling awal sebagai rancangan membuat film. Ketika sebuah skenario telah selesai, maka sebenarnya film telah selesai dibuat pula dalam bentuk tertulis. LANGKAH-LANGKAH MENULIS SKENARIO : a) Menentukan Ide Cerita Langkah pertama menulis scenario adalah mengetahui ide cerita terlebih dahulu. Ide cerita yang ada di kepala sebaiknya langsung dituangkan kedalam tulisan. Cukup ke dalam satu kalimat. Contohnya: tentang seorang pemuda yang jatuh cinta kepada wanita yang tak pernah bisa ia ajak bicara, atau tentang seorang jagoan yang diutus kebumi untuk menumpas kejahatan. b) Menentukan Cerita Dasar Ide cerita yang cuma satu kalimat harus dikembangkan kedalam cerita dasar (basic story), yang isinya tidak lebih dari satu halaman folio dengan spasi satu setengah dan font times new roman ukuran 12. Jangan malu-malu untuk menulis akhir dari cerita yang dibuat, jangan disimpan-simpan sendiri atau untuk membuat surprise orang. Tidak ada orang yang bisa anda kejutkan dalam proses penulisan skenario. c) Menentukan Karakter Tokoh Dalam skenario yang akan kita buat, akan muncul tokoh-tokoh. Kita harus membuat dan mengenalinya lebih dalam. Gunanya banyak. Kita akan tahu bagaimana tokoh tersebut berdialog, berpikir dan bertindak. Untuk mengembangkan karakter tokoh, kita bisa melakukannya dengan memberikan data mengenai karakter tokoh yanga akan kita buat. Contoh perincian karakter: Sinta, cewek SMA usia 18 tahun, tidak terlalu pintar. Tatap matanya genit, murah senyum, rambutnya yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang cewek glamour yang selalu tampil seksi. Hobi jalan-jalan dan shopping. Tinggal di sebuah komplek perumahan elit. Orang tua sangat sibuk, jarang di rumah. d) Menentukan Setting Tempat/Lokasi Untuk membuat adegan, kita harus menentukan set dan lokasi (tempat adegan berlangsung) terlebih dahulu. Ini akan memudahkan kita untuk menentukan adegan. Sedang apa, posisinya dimana, dari mana, menuju kemana, melihat apa atau memandang ke arah mana. e) Plot Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam menulis skenario sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen. Dengan adanya plot yang disusun terlebih dahulu akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario. Bentuk plot secara sederhana adalah sebagai berikut :  Babak I : Pada liburan kenaikan kelas dua, Sinta mengadakan party di rumahnya. Pesta usai dan teman-teman pulang. Karena dalam keadaan mabuk, Sinta menerima ajakan Andre, teman sekelasnya yang masih disitu, untuk bersetubuh. Sinta hamil. Untunglah Andre mau bertanggung jawab. Kelas dua SMA mereka resmi jadi suami istri dan beranak satu.  Babak II : Mereka masih labil. Menyelesaikan masalah dengan emosi. Sinta menuduh Andre selingkuh dengan Ratna, teman satu tim Andre di eskul basket. Andre tak terima, dia juga menuduh Sinta main belakang dengan Renald, kakak kelas mereka. Pertengkaran mewarnai hari-hari.  Babak III : Suatu hari ketika mereka bertengkar hebat, anak mereka yang masih belum genap setahun menagis keras. Minta susu. Sementara susu habis. Uang mereka juga tipis. Pada akhirnya mereka berjuang bersama untuk membelikan susu anaknya. Di tengah perjuangan membelikan susu, mereka sadar bahwa bertengkar terus tak ada guna. Ada anak mereka yang harus dipikirkan. Happy ending.  f) Outline  Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi bisa dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot. Contoh outline adalah sebagai berikut : 1. Di Rumah Sinta : 1.1. Sinta berjoged bersama teman-temannnya, mengikuti dentuman house music, 1.2. Sinta dan Andre saling curi-curi pandang, 1.3. Karena kebanyakan minum Sinta mabuk, party hampir usai, 1.4. Teman-teman sinta pulang, Andre terlihat enggan pulang, 1.5. Andre menyusul Sinta yang menuju kamar tidur, dst.  g) Scene  Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. Scene heading umumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan waktu adegan. INT singkatan dari interior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan. sedangkan EXT singkatan dari exterior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan. Adapun bentuk scene heading adalah sebagai berikut : 1. INT. RUMAH SINTA – MALAM  h) Action  Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau adegan yang merupakan penjabaran dari outline yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk Scene 1 dapat ditulis sebagai berikut : INT. RUMAH SINTA – MALAM Sinta berjoged bersama teman-temannya mengikuti dentuman house music.  i) Dialog Dan Parenthethical  Dialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam adegan. Sedangkan parenthetical adalah pentunjuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan oleh karakter dalam mengucapkan dialog. Contoh dialog dan parenthetical adalah sebagai berikut:  Sinta dengan tank top dan rok mininya begitu enerjik berjoged bersama teman-temannya. Kedua tangannya diangkat ke atas dan berputar-putar mengikuti dentuman musik. Sementara kepalanya mengangguk-angguk. SINTA (V.O) Hidup ini harus dirayakan. Harus berpesta. Aku tak pernah tahu, kenapa orang-orang masih punya alasan untuk bersedih. Bukankah hidup ini sudah susah? Kenapa pula hati selalu diliputi sedih, takut, bimbang, kecewa, ah bullshit! Bersenang-senang lah, berpesta lah! j) Menggunakan Aturan Baku  Dalam menulis skenario terdapat beberapa aturan baku, di antaranya: 1. Font Courier New, Calibri, Times News Roman 2. Ukuran/size 12. 3. Spasi satu (1). Bukan satu setengah, bukan dua  Ketiga format dasar di atas ada hubungannya dengan durasi film. Secara internasional sudah diakui bahwa dengan font courier new, size 12 dan spasi 1, maka satu halaman skenario sama dengan satu menit film. 120 halaman skenario = 120 menit film, atau dua jam. KEUNTUNGAN MENJADI PENULIS SKENARIO:  Jam kerjanya terserah kita.. ^_^  Tempat kerjanya dimane aje, mo di mol kek, mo di rumah kek, mo di toilet kek... J  Bayarannya tinggi!!! Buat kategori pemula aja, satu script bisa dapet 500ribu!!! Udah gitu, kalo udah jadi penulis senior, bisa 5 juta mpe 10 juta per naskah per episode...  Nggak perlu panas-panas ikut syuting. Lo kasi aja scriptnya ke produser, mereka yang jalan ….. Hehehehe  Nggak perlu bikin kata-kata pake bahasa puitis!! Enak banget!!! ^_^

0 komentar

Materi Sutradara

ETIMOLOGI SUTRADARA Istilah “Sutradara” berdasarkan etimologi, berasal dari kata : Sutra = Ikhtisar Kitab Weda Samtika ; Naskah Dara = pendukung pembawa Jadi, arti sempit sutradara adalah “Pembawa Naskah”. Sedangkan arti luasnya yaitu “Koordinator pelaksana tugas-tugas teater / drama”. Tugas sempit : menyiapkan aktor Tugas luas : mengkoordinasi tugas orang-orang teater / drama Pengertian Sutradara Sutradara atau pembuat film adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film sesuai dengan manuskrip. (Pembuat film juga digunakan untuk merujuk kepada produser film). Manuskrip skenario digunakan untuk mengontrol aspek-aspek seni dan drama. Seorang sutradara juga berperan dalam membimbing kru teknisi dan para pemeran film dalam merealisasikan kreativitas yang dimilikinya. TIPE-TIPE SUTRADARA  Tipe Diktaktor Semua harus mengikuti kemauannya. Dia sendiri memberikan contoh-contoh sampai sekecil-kecilnya. Aktor/aktris tinggal “membeo” saja.  Tipe Gas Bag Menerangkan sampai hal sekecil-kecilnya, mengenai latar belakang budaya dan sastra dari drama, tanpa menyinggung naskah drama itu sendiri.  Tipe pendidik Bersikap “Tut Wuri Handayani”, hanya memberi petunjuk bila di anggap perlu.  Tipe Among Mengasuh dengan sikap kebapakan.  Tipe Gabungan dari berbagai sikap Tanggung Jawab Sutradara  Sutradara bertanggung jawab atas aspek-aspek kreatif pembuatan film, baik interpretatif maupun teknis. Ia menduduki posisi tertinggi dari segi artistik dan memimpin pembuatan film tentang “bagaimana yang harus tampak” oleh penonton. Selain mengatur laku di depan kamera dan mengarahkan akting serta dialog, sutradara juga mengontrol posisi beserta gerak kamera dan mengarahkan akting serta dialog, sutradara juga mengontrol posisi beserta gerak kamera, suara, pencahayaan, dan hal-hal lain yang menyumbang kepada hasil akhir sebuah film. Dalam melaksakan tanggung jawabnya seorang sutradara bekerja bersama para kru film dan pemeran film. Diantaranya penata fotografi, penata kostum, penata kamera dan lain sebagainya. Selain itu, sutradara juga turut terlibat dalam proses pembuatan film mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi. PERANAN SUTRADARA DALAM FILM, TEATER, DAN PEMENTASAN Peran sutradara dalam teater dan pementasan adalah :  Koordinator Memilih dan menentukan naskah (bila hal ini tidak ditentukan oleh produser atau sponsor).  Organisasi Mempelajari naskah (meliputi latar belakang budaya naaskah dan peninjauan tema). Peninjauan naskah meliputi : tema, segi sastranya, dan segi teaternya.  Konseptor Memilih pemain (aktor/aktris), disebut : casting. Misalnya mengenai jumlah pemain yang diperlukan, memilih peran yang cocok berdasarkan pertimbangan tubuh, suara, karakterisasi, dan sebagainya.  Motor Menetapkan hari-hari berlatih yang meliputi : membaca naskah, akting, dan blocking. SUTRADARA HARUS AKTIF DAN KREATIF Sutradara yang hanya “berdiam diri” saja berarti : 1. Ia ingin memberikan kesempatan kepada aktor/aktris untuk bereaksi sendiri. 2. Ia amat menghormati aktor/aktrisnya. 3. Ia tidak mempunyai konsep. 4. Ia tidak mampu memberikan contoh bagi para aktor/aktrisnya, atau

0 komentar

Materi Editor


Editor adalah orang yg memberi nyawa/hidup dalam sebuah karya seni (Film), dimana seorang editor
harus memiliki tingkat imajinasi yang tinggi dalam menghidupkan suasana dalam film yang sedang di garap.

Alat Alat yang digunakan
1. Seperangkat Alat Komputer

2. Kamera

3. Kabel USB

4. Port DV

5. Aplikasi Editing

contoh Aplikasi yang digunakan
- Windows Movie Maker

- Ulead

- Adobe Premier

- Pinnacle

- Dll...

Langkah kerja
1. Capture Video
2. Edit Potongan Gambar
- Video effects
- Video Transitions
3. Edit Tittle
4. Edit Lagu

Capture Video
Langkah-langkah
1. Kabel Capture

2. Masuk Program Editing

3. Capture Video

4. Simpan Video

Edit Potongan Gambar
- Langkah-Langkah

1. Memasukkan Gambar ke Timeline

2. Potong Gambar scene by scene

3. Hapus Gambar yang tidak diperlukan

4. Atur effect dan transition

5. Share (Hasil Akhir)

Edit Title
Langkah-Langkah

- Buka pilihan Tittle yang ada pada menu

- Cari tittle yang akan di gunakan

- Masukkan ke dalam timeline

- Edit tampilan tittle dan penempatan waktu

Edit Lagu
Langkah-Langkah
1. Buka tampilan Sound pada menu

2. Masukkan lagu yang dipilih di komputer (import audio or music)

3. Masukkan pada timeline

4. Atur penempatan lagu pada timeline

5. Edit lagu (potong lagu seperlunya)

Share (akhir)
- Setelah semua selesai di edit dan siap untuk di kemas simpan hasil editan film sebagai hasil akhir (Jadi)

1. Pilih option Share pada menu

2. Save Video File

3. Kualitas Video

4. Pilih Tempat untuk menyimpan data

5. Save dan menunggu proses seles

0 komentar

Materi Kamera


Syarat menjadi kameramen handal :
ž  Mempunyai naluri yang tinggi dalam menentukan pengambilan gambar yang bernilai estetika.
ž  Dapat mengatur kuantitas cahaya saat pengambilan gambar.
ž  Harus menguasai teknik pengambilan gambar.
ž  Menguasai isi skenario.
ž  Tidak gugup / grogi / NERVOUS / NGETEK saat pengambilan gambar

Pengertian
   Seseorang yang mengambil gambar sesuai permintaan skenario dan sutradara. Dan kameramen berhak mengambil gambar secara pribadi sebagai stok gambar.
Ukuran Shot
ž  Extreme Long shot : Pengambilan gambar dengan seluruh objek sampai objek terlihat kecil.
ž  Long Shot : Gambar yang direkam dari jarak yang jauh. Biasanya dengan cara pengambilan dari sudut panjang dan lebar.
ž  Medium Long shot : Gambar yang diambil dari jarak yang panjang dan jauh.
ž  Medium Shot : Pengambilan gambar dengan jarak sedang, kurang lebih ½ bagian objek terlihat (sampai pinggang).
ž  Medium Close Up : Pengambilan gambar dari jarak cukup dekat.
ž  Close Up : Pengambilan gambar dari jarak dekat.
ž  Extreme Close Up : Pengambilan gambar dari jarak yang sangat dekat.
ž  Full Shot : Pengambilan gambar dengan menampakkan secara jelas seluruh bagian objek.

Klasifikasi Gerak Kamera
  1. Pergeseran Lensa
      Zoom In : Pengambilan gambar dengan satu objek (tanpa background).
      Zoom Out : Pengambilan gambar dengan objek yang terlihat kecil (dengan background).
  1. Bertumpu Pada Poros
      Tilt Up/Down : Pengambilan gambar dari bawah ke atas / sebaliknya.
      Panning/Wipe : Pengambilan gambar dengan tekhnik menyapu (Horizontal maupun vertikal).
  1. Seluruh Badan
      Follow : Pengambilan gambar yang mengikuti objek.
      Track In/Out : Pengambilan gambar dengan kamera bergerak mendekati objek / sebaliknya.
      Swing : Pengambilan gambar dengan tekhnik melayang.
Klasifikasi Pergerakan Objek
ž  In Frame : Pengambilan gambar dengan pergerakan objek ke dalam frame kamera dari samping.
ž  Out Frame : Pengambilan gambar dengan pergerakan objek ke samping keluar dari frame kamera.
ž  Fade In : Pengambilan gambar dengan pergerakan objek mendekati kamera.
ž  Fade Out : Pengambilan gambar dengan pergerakan objek menjauhi kamera.
Angle Kamera
ž  High Angle
   merupakan suatu pengambilan gambar dengan sudut pandang kamera dari atas.
ž  Medium / Normal Angle
   merupakan suatu pengambilan gambar dengan sudut pandang kamera dari posisi normal / standart.
ž  Low angle
    merupakan suatu pengambilan gambar dengan sudut pandang kamera dari bawah.